Berapapun gaji atau pendapatan yang Anda terima, ada bagusnya kalau pendapatan hal yang demikian dapat disisihkan untuk berinvestasi, guna merencanakan masa depan yang lebih cemerlang. Investasi menjadi opsi yang pas untuk Anda yang berharap menerima hasil yang lebih dari dana yang Anda miliki. Salah satu opsi investasi ialah reksa dana, yang yakni alternatif yang sesuai untuk pemodal pemula yang mau mengawali berinvestasi. reksa dana sesuai untuk pemodal pemula sebab bisa diawali dengan modal yang sedikit dan dikelola secara profesional oleh manajer investasi, yang teregistrasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seketika apa itu reksa dana?
Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemberi modal (pemberi modal). Dana yang sudah terkumpul hal yang demikian nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam sebagian instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana ialah instrumen investasi yang teregistrasi dan diawasi oleh OJK, serta manajer investasi yang mengelolanya juga teregistrasi dan diawasi oleh OJK. Jadi Anda tak perlu cemas dana Anda akan sirna. Tetapi sebelum berinvestasi ada pantasnya Anda mengenal tutorial permulaan berinvestasi reksa dana berikut ini.
1. Tentukan Tujuan Investasi Anda
Sebelum mengawali berinvestasi, Anda perlu mengenal apa sebetulnya tujuan investasi Anda. Tujuan Investasi dapat menjadi semangat Anda dalam melakukan investasi sebab tiap tujuan investasi memiliki rentang waktu dan profil risiko yang berbeda, sehingga instrumen investasinya malah semestinya disesuaikan. Tujuan Investasi ini nantinya bisa menjadi barometer dalam memastikan reksa dana yang layak bagi Anda sesudah mengenal bentang waktu investasi dan juga profil risiko Anda.
2. Kenali Risiko Profil Anda
Tergantung dari jenisnya, reksa dana mempunyai profil risiko yang berbeda-beda. Sebab itu untuk memilih reksa dana yang cocok dengan Anda benar-benar penting untuk mengenali profil risiko Anda terpenting dulu. Profil atau toleransi risiko yaitu kecakapan dan ‘kerelaan’ pemodal untuk mendapatkan kemungkinan atas kehilangan beberapa atau segala pokok investasi demi meraih potensi imbal hasil yang lebih besar. Seorang pemberi modal dengan profil risiko agresif cenderung mempunyai toleransi risiko yang tinggi, yang mungkin berani kehilangan beberapa besar uangnya demi mengejar imbal hasil yang lebih tinggi. Di sisi lain, seorang pemodal dengan profil risiko konservatif cenderung akan memilih investasi yang mempertahankan pokok investasinya. Untuk itu, Anda perlu mengenali profil risiko yang pantas dengan Anda. Untuk bisa mengetahui profil risiko anda bisa mencoba di sini.
3. Tentukan Lebih Dahulu Bentang Waktu Investasi
Sesudah Anda mengenali profil risiko, berikutnya Anda bisa menetapkan bentang waktu investasi yang layak dengan profil risiko Anda. Investasi reksa dana memerlukan bentang waktu yang berbeda-beda. Ada yang kurang dari setahun, 1-3 tahun. 3-5 tahun, malah ada yang lebih dari 5 tahun. Apabila bentang waktu investasi Anda kurang dari setahun, Anda dapat memilih reksa dana pasar uang yang cuma berinvestasi pada instrumen pasar uang seperti deposito, sehingga risikonya bahkan lebih rendah, dan cenderung stabil. Untuk rentang waktu 1-3 tahun, Anda bisa berinvestasi pada reksa dana pendapatan konsisten. Sementara itu, untuk bentang waktu 3-5 tahun, Anda bisa berinvestasi pada reksa dana campuran. Terakhir, seandainya Anda mengharapkan investasi lebih dari 5 tahun, karenanya reksa dana saham dapat menjadi opsi untuk Anda. Perlu dilihat bahwa bentang waktu investasi ini cuma yakni tutorial biasa. Untuk mulai berinvestasi, Anda konsisten seharusnya secara khusus dulu mengetahui profil risiko Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar